Era Baru Crypto: Ketika AI Bekerja, Dompet Kamu Tersenyum

Bukan Sekadar Bot! AI Agent Siap Bikin Kamu Auto Cuan di Dunia Crypto

tautekno.id – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah AI agent semakin sering terdengar di dunia crypto. Kalau dulu orang cuma mengenal trading bot otomatis yang fungsinya terbatas, sekarang AI agent berkembang jauh lebih canggih. Teknologi ini bukan cuma bisa membeli dan menjual aset crypto secara otomatis, tapi juga mampu mengelola portofolio investasi, menjalankan strategi trading kompleks, bahkan memimpin organisasi otonom tanpa manusia alias DAO (Decentralized Autonomous Organization).

Berkat potensi besarnya, sektor AI agent sekarang jadi sorotan para investor besar. Proyek-proyek seperti Virtuals Protocol, Ai16z, dan Artificial Superintelligence Alliance (ASI) tampil sebagai pionir yang membuktikan kalau AI agent bisa membawa perubahan besar pada dunia blockchain. Bahkan, banyak analis percaya bahwa nilai pasar AI agent crypto akan tumbuh hingga miliaran dolar dalam beberapa tahun ke depan.

Virtuals Protocol

Salah satu contoh nyata bagaimana AI agent bisa mengubah cara orang berinteraksi dengan crypto adalah Virtuals Protocol. Diluncurkan pada Oktober 2023, proyek ini muncul dengan konsep no-code. Artinya, siapa saja bisa membuat AI agent tanpa perlu jago coding atau punya latar belakang teknis rumit. Cukup lewat antarmuka sederhana, pengguna sudah bisa merancang AI agent sesuai kebutuhan.

Virtuals Protocol memang sempat viral karena banyak orang menggunakannya untuk meluncurkan meme coin unik bertema AI. Tapi fungsi utamanya jauh lebih luas. AI agent dari Virtuals bisa dipakai untuk mengatur keuangan, manajemen rantai pasokan barang, hingga mengotomasi banyak proses bisnis yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia. Lebih menarik lagi, Virtuals Protocol memiliki fitur tokenization. Jadi, setiap kreasi AI agent yang dihasilkan bisa menghasilkan pendapatan, dan pendapatan ini bisa dibagikan ke para pembuatnya.

Yang membuat proyek ini makin dilirik adalah komitmen timnya dalam membangun komunitas. Mereka rutin mengadakan airdrop dan membangun kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Visi besarnya adalah menciptakan ekonomi AI agent yang sepenuhnya terdesentralisasi, di mana siapa pun bisa berkontribusi dan mendapatkan manfaat finansial dari teknologi ini.

foto: Crypto AI (VRITIMES)

Ai16z

Selain Virtuals, ada juga Ai16z yang memperlihatkan betapa besarnya potensi AI agent di pasar crypto. Ai16z lahir pada Oktober 2024 di jaringan Solana. Proyek ini dirancang sebagai dana perdagangan (fund) terdesentralisasi yang sepenuhnya dikendalikan AI agent. Di dalamnya terdapat AI Marc, manajer dana virtual yang bekerja tanpa campur tangan manusia.

AI Marc dibangun di atas kerangka kerja bernama Eliza. Teknologi ini mampu memantau berbagai data pasar secara real-time, lalu menganalisisnya untuk mengambil keputusan trading terbaik. Para pemegang token Ai16z juga tidak hanya jadi penonton. Mereka bisa ikut menentukan arah kebijakan trading lewat Virtual Marketplace of Trust, semacam forum tata kelola yang memungkinkan setiap orang berpartisipasi dalam membuat proposal dan keputusan penting.

Tak main-main, pada awal 2025, kapitalisasi pasar Ai16z sudah melewati angka $2,5 miliar. Tim pengembangnya juga punya rencana besar: meluncurkan launchpad khusus proyek-proyek AI lain dan membangun blockchain Layer-1 baru yang benar-benar didesain untuk mendukung aplikasi berbasis AI. Ambisi mereka makin diperkuat dengan kemitraan bersama Ryze Labs yang terkenal agresif mendukung proyek-proyek blockchain inovatif.

Artificial Superintelligence Alliance

Sementara itu, Artificial Superintelligence Alliance atau ASI juga menarik banyak perhatian di industri crypto. ASI lahir dari penggabungan tiga nama besar: Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol. Ketiga pionir AI ini bekerja sama untuk membangun ekosistem AI agent yang terbuka, terdesentralisasi, dan bisa diakses siapa saja.

Misi utamanya adalah menantang dominasi Big Tech yang selama ini mendominasi pengembangan teknologi AI global. Lewat ASI, siapa pun bisa mengembangkan, memperdagangkan, dan menjalankan AI agent hanya dengan satu token terintegrasi. Sistem yang mereka kembangkan mengusung kerangka kerja multi-agent yang bekerja layaknya tenaga kerja digital. Setiap agent punya tugas khusus dan saling berkolaborasi untuk menyelesaikan operasi yang rumit.

Saat ini, kapitalisasi pasar ASI juga sudah menyentuh angka miliaran dolar. Dengan fokus pada pembuatan infrastruktur AI yang terbuka dan skalabel, ASI semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain besar di dunia AI agent crypto.

Masa Depan AI

Melihat perkembangan proyek-proyek ini, jelas bahwa teknologi AI agent bukan sekadar tren sesaat. Banyak analis sepakat, AI agent akan membuka babak baru di dunia blockchain. Mulai dari membantu investor kecil hingga besar menjalankan strategi trading otomatis, mengatur portofolio tanpa repot, sampai mempermudah bisnis membangun sistem kerja cerdas yang hemat biaya dan waktu.

Buat kamu yang tertarik terjun ke sektor ini, Virtuals Protocol, Ai16z, dan ASI bisa jadi pintu masuk yang menarik. Namun tentu saja, seperti halnya proyek crypto lainnya, riset mendalam tetap wajib dilakukan. Potensi besar selalu datang dengan risiko, apalagi di pasar yang bergerak secepat dunia blockchain.

(ata)

Exit mobile version