Setelah Volatilitas April, Bagaimana Arah Kripto di Bulan Mei?

Bitcoin Bangkit dari Jurang, Altcoin Menyusul? Intip Prospek Kripto Mei Ini!

foto: kripto

tautekno.id – Industri kripto kembali menunjukkan volatilitas tinggi sepanjang April 2025. Kebijakan-kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi pergerakan harga aset digital tersebut.

Gelombang ketidakpastian pasar dipicu oleh pengumuman dan penangguhan tarif baru oleh Gedung Putih. Bitcoin, aset kripto utama, memulai bulan April dengan harga di kisaran USD 83.000 (sekitar Rp 1,38 miliar). Namun, perang tarif antara AS dan China menyeret harga Bitcoin ke level terendah USD 75.000 (sekitar Rp 1,25 miliar) pada 9 April.

Kendati demikian, Bitcoin secara bertahap menunjukkan ketahanannya dan berhasil kembali ke level awal bulan. Momentum positif berlanjut hingga akhir pekan libur Paskah, di mana Bitcoin untuk pertama kalinya sejak awal Maret berhasil menembus angka USD 90.000. Hingga saat ini, Bitcoin tampak stabil bertengger di kisaran USD 93.000.

Pasar altcoin, di sisi lain, menunjukkan pemulihan yang lebih lambat dibandingkan Bitcoin. Namun, secara umum, pergerakan harga altcoin masih mengikuti pola yang serupa, yakni mengalami penurunan di pertengahan bulan sebelum perlahan bangkit kembali. Lantas, bagaimana prospek pasar kripto di bulan Mei ini?

Berdasarkan riset dari platform perdagangan kripto Luno, sejumlah peristiwa penting pada bulan Mei patut dicermati oleh para investor kripto. Berikut peristiwa-peristiwa tersebut:

1. Upgrade Pectra Ethereum (7 Mei)

Ethereum dijadwalkan untuk meluncurkan upgrade Pectra pada 7 Mei mendatang. Upgrade ini merupakan penggabungan dari dua upgrade sebelumnya, Prague untuk lapisan eksekusi dan Elektra di lapisan konsensus. Pectra bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan fungsionalitas keseluruhan jaringan Ethereum. Langkah ini berpotensi meningkatkan kepercayaan pasar dengan mendorong adopsi dan utilitas Ethereum.

foto: kripto
foto: kripto

2. Keputusan Suku Bunga The Fed (7 Mei)

Keputusan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed) yang dijadwalkan pada 7 Mei juga menjadi sorotan. Presiden Trump diketahui gencar menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga, bahkan sampai melontarkan ancaman pemecatan terhadap Ketua The Fed Jerome Powell. Trump berpandangan bahwa penurunan suku bunga dapat menjadi solusi untuk memitigasi potensi perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif barunya yang diperkirakan akan meningkatkan biaya konsumen dan menghambat perdagangan global.

Secara historis, pasar cenderung merespons positif terhadap penurunan suku bunga. Namun, ketidakpastian yang dipicu oleh ancaman pemecatan Powell pada bulan April justru memberikan sentimen negatif pada pasar. Jika The Fed mempertahankan suku bunga saat ini, sentimen pasar diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

3. Angka Inflasi AS (13 Mei)

Data inflasi AS yang akan dirilis pada 13 Mei akan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada investor mengenai perkembangan upaya pengendalian inflasi. Hal ini menjadi krusial mengingat inflasi diprediksi menjadi salah satu konsekuensi utama dari kebijakan tarif yang diterapkan. The Fed juga akan mempertimbangkan data ini dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan moneter selanjutnya.

4. Acara “Ship or Die” Solana (22 Mei)

Ekosistem Solana akan menjadi pusat perhatian pada 22 Mei dengan digelarnya acara “Ship or Die” di New York. Acara ini akan menyoroti berbagai inovasi dan perkembangan terbaru dalam jaringan Solana. Peluncuran produk dan kolaborasi baru berpotensi mendorong pertumbuhan Solana, meningkatkan minat investor, menaikkan harga aset kripto SOL, serta memperkuat posisi Solana sebagai platform smart contract terkemuka.

Dengan serangkaian peristiwa penting yang akan datang, para investor kripto diharapkan untuk tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi di tengah potensi volatilitas pasar yang masih tinggi.

(amd)

Exit mobile version