tautekno.id – Roblox, platform game online populer yang dimainkan jutaan anak dan remaja di seluruh dunia, mengumumkan serangkaian pembaruan kebijakan besar untuk meningkatkan keamanan para penggunanya. Langkah ini diambil setelah munculnya berbagai kekhawatiran serta gugatan hukum yang menyoroti kelemahan Roblox dalam menciptakan lingkungan bermain yang sepenuhnya aman dari konten berbahaya dan eksploitasi.
Sebagai platform berbasis konten buatan pengguna (user-generated content), Roblox menghadapi tantangan besar dalam hal moderasi. Kini, perusahaan menegaskan komitmennya dengan memperkenalkan aturan baru yang lebih ketat, terutama dalam mengatur interaksi pengguna muda dengan berbagai “experiences” atau game yang dibuat komunitas.
Pembatasan Akses ke Konten Tanpa Rating
Salah satu perubahan besar adalah pembatasan akses terhadap konten yang belum mendapat penilaian (unrated experiences). Sebelumnya, pengguna berusia 13 tahun ke atas masih bisa memainkan game jenis ini. Namun, ke depan akses hanya diberikan kepada pengembang dan pihak yang bekerja sama dengan mereka.
Tujuannya jelas: mencegah pemain remaja terpapar konten yang belum terverifikasi keamanan dan kesesuaiannya.
Aturan Ketat untuk Konten Bertema Dewasa
Roblox juga membatasi konten dengan risiko lebih tinggi, seperti game bertema “social hangout” yang menampilkan ruang pribadi (kamar tidur atau kamar mandi) serta permainan berlatar tempat dewasa seperti bar atau klub malam. Konten semacam ini hanya bisa diakses oleh pengguna berusia minimal 17 tahun dan telah melewati proses verifikasi identitas.
Sistem verifikasi ini menjadi filter utama untuk mencegah anak-anak masuk ke area permainan yang tidak sesuai.

Moderasi Otomatis dengan Sistem Deteksi
Untuk memperkuat keamanan, Roblox memperkenalkan alat moderasi otomatis yang dapat mendeteksi adegan atau aktivitas melanggar aturan komunitas secara proaktif. Jika sebuah server terdeteksi memiliki tingkat pelanggaran tinggi, sistem akan langsung menutupnya. Server hanya dapat dibuka kembali setelah pengelola bekerja sama dengan tim moderasi Roblox melakukan perbaikan.
Respons atas Gugatan Hukum
Pembaruan ini muncul setelah Roblox menghadapi sejumlah gugatan, termasuk dari Jaksa Agung Louisiana, Amerika Serikat, yang menuduh platform gagal melindungi mayoritas penggunanya yang masih anak-anak.
Menanggapi tudingan tersebut, perwakilan Roblox menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. “Tidak ada sistem yang sempurna dan pelaku buruk selalu beradaptasi untuk menghindari deteksi, termasuk dengan membawa pengguna ke platform lain yang standar keamanannya berbeda,” ungkap pihak Roblox, dikutip dari Engadget.
Komitmen Membangun Lingkungan Aman
Dengan serangkaian langkah baru ini, Roblox menegaskan keseriusannya membangun ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan positif. Tujuan utamanya adalah memastikan kreativitas para pemain bisa berkembang tanpa mengorbankan keamanan dan kesejahteraan, khususnya bagi pengguna muda.
Ke depan, efektivitas kebijakan ini akan terus dipantau agar benar-benar dapat melindungi generasi penerus gamer di seluruh dunia.
(ata)