tautekno.id – Dalam persaingan sengit antara Apple dan Google yang kita kenal, terungkap sebuah fakta menarik. Kedua raksasa teknologi ini ternyata bekerja sama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Sebuah studi terbaru dari Apple menunjukkan bahwa perusahaannya mengandalkan infrastruktur komputasi Google untuk melatih model AI mutakhir mereka.
Kemitraan yang tak terduga ini mungkin mengejutkan banyak orang, mengingat rivalitas panjang antara kedua perusahaan dalam berbagai bidang, mulai dari sistem operasi hingga layanan cloud. Namun, dalam dunia AI yang berkembang pesat, di mana kebutuhan akan daya komputasi yang masif sangat mendesak, kolaborasi semacam ini bukanlah hal yang aneh.
Alasan Memilih Google Cloud TPU
Pilihan Apple untuk menggunakan Cloud TPU Google didorong oleh beberapa faktor. Pertama, Cloud TPU memang khusus untuk menangani beban kerja AI yang berat. Dengan arsitektur yang dioptimalkan untuk menjalankan algoritma pembelajaran mesin, Cloud TPU mampu memberikan kinerja yang jauh lebih baik ketimbang GPU konvensional.
Kedua, faktor waktu juga menjadi pertimbangan penting. Pengembangan model AI yang canggih membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar dan waktu yang lama. Dengan memanfaatkan infrastruktur Google yang sudah matang, perusahaan ini dapat mempercepat proses pengembangan model AI mereka secara signifikan.
Tak akan Bergantung Lama pada Sumber Daya Google
Meskipun menggunakan sumber daya Google sebagai langkah awal, Apple tidak berniat untuk bergantung pada pihak ketiga dalam jangka panjang. Perusahaan telah mengumumkan rencana investasi sebesar $5 miliar dalam pengembangan AI selama dua tahun ke depan. Investasi ini akan mereka gunakan untuk membangun infrastruktur komputasi sendiri, mengembangkan algoritma baru, serta merekrut talenta terbaik di bidang AI.
Implikasi bagi Industri AI
Kolaborasi antara dua perusahaan ini memiliki implikasi yang luas bagi industri AI secara keseluruhan. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa persaingan dalam industri AI tidak selalu bersifat zero-sum. Perusahaan-perusahaan raksasa dapat bekerja sama dalam mengembangkan teknologi dasar, sambil tetap bersaing dalam hal produk dan layanan akhir.
Kedua, kolaborasi ini juga menunjukkan bahwa pengembangan AI membutuhkan investasi yang sangat besar, baik dalam hal sumber daya komputasi maupun sumber daya manusia. Perusahaan yang tidak memiliki sumber daya yang cukup mungkin perlu mencari kemitraan dengan perusahaan lain atau memanfaatkan layanan cloud.
(amd)