tautekno.id – CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa mereka mengalami kerugian yang cukup besar akibat lonjakan tagihan listrik perusahaan sampai puluhan juta dolar AS. Hal ini diungkapkannya melalui akun X pribadinya, @Sama, pekan lalu. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan sopan pengguna ChatGPT.

Kata Tolong dan Terimakasih Jadi Penyebab
Sebuah fakta menarik terungkap di balik pembengkakan biaya tersebut. Dilansir dari Fox32, Altman menjelaskan bahwa kebiasaan pengguna ChatGPT yang menyertakan kata “tolong” dan “terima kasih” dalam interaksi mereka menjadi salah satu pemicunya.
Penggunaan frasa tersebut meningkatkan beban komputasi dan energi yang dibutuhkan dalam proses permintaan yang dianggap lebih efisien dan kompleks. Meskipun demikian, Altman menilai pengeluaran ini sebagai investasi yang sepadan.
Dari fenomena ini, dapat disimpulkan bahwa bersikap sopan kepada kecerdasan buatan (AI) merupakan tindakan yang mahal. Di sisi lain Laporan dari The Electric Power Research Institute pada Mei 2024 juga memperkuat pernyataan Altman.
Laporan ini menyebutkan bahwa pengajuan pertanyaan atau memberikan komentar kepada ChatGPT membutuhkan energi 10 kali lebih besar dibanding pencarian standar di Google.
Selain itu, studi yang dilakukan tahun 2023 oleh University of Washington dan Allen Institute for AI bahkan memperkirakan satu interaksi dengan ChatGPT menghabiskan hingga 0,14 kilowatt per jam (kWh) listrik. Ini seperti menyalakan 14 lampu LED dalam waktu satu jam.
Apabila dikalikan dengan jutaan interaksi setiap harinya, maka total konsumsi energi menjadi sangat tinggi. Lebih lanjut, kalkulasi dari peneliti di situs konsultasi keuangan BestBrokers menunjukkan bahwa ChatGPT membutuhkan kurang lebih 1,059 miliar kWh listrik setiap tahunnya.
Jika dihitung-hitung OpenAI diperkirakan harus mengeluarkan biaya sekitar 139,7 juta dolar AS. Nominal ini setara dengan Rp 2,35 triliun.

Selain listrik, AI juga memerlukan pendinginan server yang intensif. Menurut Penelitian dari University of California terungkap bahwa ChatGPT memerlukan 1,4 liter udara untuk menghasilkan 100 kata dalam pesan yang sopan. Bahkan untuk menghasilkan kata “sama-sama”, AI ini memerlukan 0,04 liter air.
Mengapa Banyak Pengguna yang Bersikap Sopan pada AI?
Sebuah survei yang dirilis oleh penerbit Future pada Februari 2025 menunjukkan bahwa 67 persen warga Amerika Serikat bersikap sopan saat berinteraksi dengan AI. Hampir seperlima dari kelompok tersebut, mengaku mengucapkan “tolong” dan “terima kasih”.
Alasan utama di balik perilaku ini cukup unik, yakni sebagai bentuk antisipasi jika terjadi pemberontakan AI di masa depan. Sementara itu, mayoritas responden menyatakan bahwa bersikap sopan kepada AI karena hal yang menyenangkan.
Penggunaan kata-kata yang sopan juga dapat memengaruhi respons yang diberikan AI. Dengan kata lain, ketika pengguna bersikap sopan, AI akan merespons dengan cara yang serupa.
(amd)